Perbedaan White Collar dan Blue Collar. Apa Saja Itu?

White Collar dan Blue Collar

Dalam dunia kerja, ternyata terdapat perbedaan pekerja, dilihat dari jabatan, dan ranah lingkungan kerjanya. Salah satu yang viral di tanah air hingga sekarang adalah, adanya pegawai atau pekerja White Collar dan Blue Collar.

Apa maksudnya? Pada umumnya, pekerja di atas, dibedakan dari warna kerah bajunya. Misal, pekerja dengan kerah putih, dinamakan White Collar, sedangkan kerah biru, dinamakan Blue Collar. Selain itu, juga ada pejerja kerah merah, yaitu Red Collar.

Pembagian berdasarkan warna baju, dinamakan Color Collar Workers.

Dilihat dari Pengertian

1. White Collar

White Collar, merupakan pekerja, yang berhubungan dengan administrasi. Pekerja kerah putih, biasanya mendapatkan gaji lebih tinggi daripada pekerja Blue Collar. Pekerja ini, melakukan pekerjaan dengan pikiran, dan bukan manual seperti pekerja kerah biru.

Jadi, bisa dianggap bahwa pekerja ini bisa melakukan pekerjaannya dengan terampil, apalagi berkaitan dengan canggihnya teknologi. Pekerja disini, mengedepankan pengetahuan sehingga dalam melamar pekerjaan di posisi ini, perlu effort dulu dalam hal pendidikan.

Pastinya, melihat tingkat pendidikan, prestasi, kecerdasan, keahlian yang menyangkut kerja atau di luar kerja, sehingga pekerjaan yang dilamar, bisa terpenuhi oleh kualifikasi tersebut. Pekerja White Collar dalam berbusana, kebanyakan menggunakan kemeja putih dengan celana panjang, dan berdasi.

2. Blue Collar

Blue Collar, merupakan istilah bagi pekerja buruh yang melakukan kerja kasar, dengan mendapatkan gaji per jam. Umumnya, pekerja ini berkaitan dengan teknis dan fisik. Dulu, pekerja kasar ini, diwajibkan memakai baju kerah warna biru, sekarang tidak.

Alasan pemakaian warna biru, didasarkan agar baju tidak cepat kotor yang mana pekerja ini sering melakukan pekerjaannya di lapangan dan lebih ke tempat-tempat kotor dan berdebu, melelahkan. Pada umumnya, pekerja Blue Collar tidak memerlukan pendidikan yang tinggi dalam melamar pekerjaan.

Terpenting, memiliki keterampilan  dalam suatu bidang, khusus yang sesuai dengan pekerjaan yang akan digeluti (dilamar). Pada akhirnya, pekerja dengan warna baju ini dianggap paling rendah dibandingkan dengan pekerja White Collar. Gaji yang didapat, juga rendah dan bersifat bekerja secara manual.

Perbedaan yang Lain

Dilihat dari perbedaan lain, pekerja White Collar dengan Blue Collar meliputi:

1. Peran Kerja

Pekerja Blue Collar, lebih sering menghabiskan waktu di lapangan dan melakukan pekerjaan secara kasar, sedangkan pekerja White Collar, menghabiskan waktu di balik meja dan tidak melakukan pekerjaan kasar, hanya berpatok pada kecerdasan otak dan pola berpikir.

2. Bayaran yang Didapat

Untuk pekerja White Collar, bayaran yang diterima terbilang stabil (gaji tetap). Sedangkan Blue Collar, sebaliknya (tidak stabil). Jadi, anggap saja sebagai serabutan bisa jadi. Dari sisi finansial, pekerja Blue Collar masih belum bisa dipastikan selamat dalam hal ini, kecuali kalau dia handal.

3. Jenis Profesi

Jenis profesi yang diemban, atau digeluti sudah jelas terlihat, yang mana untuk pekerja kerah putih, lebih ke Content Writer, Programmer, Analis Data, dan lain-lain. Sedangkan, untuk pekerja kerah biru, lebih ke Staf Pergudangan, Staf Packing, Staf Produksi, dan lain-lain.

4. Gaya Berpakaian

Gaya berpakaian White Collar, sudah disetting dan direncanakan, mulai dari pengenaan seragam apa di hari, tanggal apa. Sedangkan pekerja Blue Collar, lebih ke bebas, tidak terlalu harus seragam formal dan ditentukan oleh pihak perusahaan.

5. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung, dari White Collar, adalah komputer, meja, ruang rapat, dan lain sebagainya yang mumpuni. Sedangkan, pekerja Blue Collar, lebih ke alat berat, alat teknisi, alat-alat pekerjaan manual, dan alat-alat lain yang cocok, menunjang pekerjaan tersebut.

Jadi, sudah tahu, apa itu perbedaan White Collar dengan Blue Collar?

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *