Atasan kerja toxic sudah biasa, tetapi jangan semua atasan gampang diprediksi atau diberi label sebagai seseorang yang toxic. Tetapi kenali kriterianya dulu, baru berani bicara. Terdapat ciri-ciri, bahwa bos atau atasanmu toxic kepada karyawannya.
Bagaimana cara menyikapinya? Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi tersebut. Terpenting percaya, dan kamu bisa untuk menanggulangi hal tersebut. Pastikan, kualitas kerjamu selalu diupgrade dengan baik.
Berikut ini adalah ciri-cirinya!
1. Suka Menjelek-jelekkan Karyawan Lama
Ini tidak boleh yah. dalam psikologis, hal ini tidak boleh dilakukan terlalu, mengingat karyawan juga manusia yang perlu dimanusiakan. Jangan merasa, dengan karyawan lama tidak ada perkembangan sekali, itu kesalahan sepenuhnya dari mereka. Padahal, pengaruh dari kebijakan atasan juga bisa.
Ada juga, atasan yang suka mengungkit-ungkit alasan karyawan lama resign dan menganggap hal itu sebagai hal pribadi. Perilaku tersebut, malah mencerminkan ketidakmampuan atasan dalam memisahkan perasaan pribadi dengan pekerjaan.
2. Pegawai Diabaikan
Kamu diabaikan sebagai pegawai, tidak diperhatikan, selalu cuek, dan kita tidak tahu kenapa kita diperlakukan seperti itu. Jika kamu sampai berusaha keras untuk mendapatkan perhatian si bos, tapi tidak mendapatkan effort, maka fix bosmu adalah toxic.
Atasan, memang sengaja membuat karyawannya berpikir bahwa ia ada yang salah, dan berpikir bahwa atasan sedang sibuk, padahal belum tentu. Kamu, bisa melakukan pengabaian langsung secara halus, jika dirasa tidak diperhatikan. Karena perhatian ke bos terus juga tidak bagus.
3. Perilaku tidak Biasa dari Teman Kerja
Jadi, saat di dekat atasan, normalnya kita berperilaku sopan kepada beliau. Tetapi beda cerita dengan teman kerjamu yang memperlakukan sebaliknya. Kamu pasti bertanya-tanya bukan? Alasannya pasti ada yang tidak disuka dan itu toxic.
Jika teman kerjamu menceritakan atasan secara hati-hati saat beliau datang, maka bisa diindikasikan sebagai toxic. Jika ada teman kerja yang tidak mau membeberkan seperti apa atasan tersebut, maka bisa diindikasikan toxic juga, dan perlu diwaspadai.
4. Kamu Takut Berbicara dan Sering Merasa Gelisah
Jika atasan kamu toxic, maka bisa dimulai dari rasa tidak nyaman, mudah gelisah, takut, dan sulit berbicara saat bekerja, apalagi ke atasan! Rasa tidak nyaman tersebut, mempengaruhi perilaku dan diam saja.
Hal itu, juga menahanmu dari berbagi informasi dengan atasan karena takut berbicara. Atasan kurang empati, juga menjadi ciri-ciri atasan toxic selanjutnya. Simpati kurang, juga menjadi indikasi adanya atasan yang toxic.
5. Suka Memuji Diri Sendiri
Atasan yang toxic, biasanya suka memuji diri sendiri, dan ini biasa terjadi dalam dunia kerja. Karena dimulai dari rasa bangga atau iri saja. Sifat narsis pada atasan dan haus akan pujian, juga mengindikasi hal tersebut.
Pujian dan sanjungan, yang diharapkan oleh seorang atasan yang toxic. Tanpa itu pun, mereka akan marah dengan rasa tidak terima. Atasan yang toxic, biasanya tidak mampu memahami orang lain. Sehingga, dari situ bisa dibilang atasan tidak memiliki sikap yang tulus kepada karyawannya.
6. Pilih Kasih
Nah, ini yang sering terjadi dalam dunia kerja, yang mana perilaku pilih kasih mudah berkembang dengan sendirinya. Didasari dari kekecewaan seorang atasan kepada karyawan tidak sesuai ekspektasi atau sebaliknya yang mana pilih kasih berdasarkan perasaan?
Bahaya, jika pilih kasih didasarkan pada kesukaan, ketidaksukaan, cemburu, dan lain-lainnya yang tidak mengindikasikan profesional. Apalagi jika sudah menjadi musuh atasan, siap-siap kamu tidak akan tenang dalam bekerja. Semisal, kamu dimusuhi oleh atasan HRD-mu dan kamu sebagai staf HRD.
Tidak menerima saran dan kritik, suka manipulatif, micromanaging, tidak fleksibel (kaku), tidak konsisten, tukang bully, terlalu kompetitif, dan sering absen, juga termasuk ke dalam ciri-ciri atasan yang toxic. Semoga bermanfaat.