Kadang, kita punya kolega atau teman kerja yang super bossy, sok seperti bos. Kalau benar tidak apa-apa, kalau menyuruh dalam hal kebaikan, dan mengajarkan kepada keburukan, mending tidak usah. Apalagi suka mengatur itu sudah jelas terlalu kaku!
Bayangkan, padahal kita tidak bisa disamakan dalam pola pikir, setiap orang punya perbedaan masinh-masing, dan kemudian bayangkan jika hal itu dikembalikan, atau diputarbalikkan kamu yang dihandle. Apa mau? Pasti ada hal yang tidak kita suka kan, sesuai prinsip kita?
Maka, berikut ini tipsnya!
1. Tetap Tenang
Hal ini adalah kata kunci, agar tidak terpancing emosi. Dari situ, kita akan bisa berpikir jernih, mana yang perlu diambil dan mana yang tidak. Tetap fokus, jika yang diberikan adalah positif, maka lakukan jika tidak, jangan.
Kalau teman kerja terus menerus mengatur, maka pasti akan mengesalkan juga lama-lama. Gunakan energimu untuk hal yang lain, yang lebih penting. Daripada memikirkan ini, menguras tenaga apalagi dimasukkan dalam hati.
2. Bicarakan dengan Baik
Jika tidak suka, lebih baik katakana saja secara baik-baik. Karena jika melunjak, maka akan biasa dan kita makan hati terus. Karena orang tua kita, juga tidak over dalam mengatur. Apalagi kalau dewasa, sudah mempunyai prinsip masing-masing.
Walaupun niatnya mungkin, tidak untuk menyuruh, kemungkinan kata-kata dan cara pembawaannya yang salah mungkin. Makanya kita perlu berkomunikasi secara baik lewat visual maupun mimik gerak. Walaupun tidak bisa sempurna, setidaknya berusaha untuk belajar.
3. Bertindak sesuai Perlakuan yang Kamu Inginkan
Coba, kamu menolak secara halus atau dengan asertif jika keterlaluan. Buat ketegasan pada diri sendiri dan orang lain agar sama-sama menghargai dalam bekerja. Setiap orang ada tugas kerja masing-masing, sehingga jangan sampai kamu diberi pekerjaan lain.
Saat teman kantor sudah mengatur kehidupan pribadimu, maka itu sudah bukanlah hal yang wajar, dan kamu perlu membatasinya dengan tegas akan hal ini! Karena selama kehidupan pribadimu tidak mengganggu pekerjaanmu, maka tetap lakukan.
4. Minta Bantuan kepada Orang Lain
Biasanya, orang yang punya wewenang tinggi atau jabatan tinggi dalam tempat kerja pasti bisa menghandle orang ini. Atau bisa manfaatkan teman dekat di kerjanya (jika bisa diajak kerja sama) untuk minta tolong menasehati atau memberitahukan secara baik mengenai perbuatan jengkelnya.
Dari situ, kita bisa masih sopan untuk menolak secara halus. Jika yang dinasehati tidak terima, biasanya dia akan datang ke kamu untuk bicara langsung agar dianggap berani. Maka, kamu bilang dengan baik dan seperlunya saja, tanpa basa basi.
5. Kurangi Pertemuan Dengannya
Nah, ini perlu agar kamu tidak diatur. Selain urusan kerja, jangan mau untuk diajak ketemuan. Karena kamu berharga dan lebih baik qtime dan melakukan pengembangan diri secara positif di tempat lain. Orang seperti itu, jangan kamu akrabi dan biasa saja.
Dengan mengetahui polanya, pahami triknya sebelum memulai permintaan bantuan. Saat sudah tahu triknya, jika sudah ada tanda-tanda maka kamu menjauh. Jangan lama-lama disitu atau tinggal berdua saja. Intinya, jangan lama-lama disitu, sebelum menjadi korban!
6. Fokus ke Pekerjaan
Kembangkan dirimu dengan fokus atau menyibukkan diri dengan pekerjaanmu. Siapa tahu, dari situ kamu bisa naik level dari teman kerjamu yang bossy itu. Dari situ, kamu bisa membuktikan bagaimana cara jadi bos yang benar.
Sikap bossy, biasanya muncul pada karyawan lama ke karyawan baru, dan itu sudah biasa. Kebiasaan buruk ini, kemungkinan hanya di Indonesia saja dan terlihat nyata. Budaya kerja ini, aslinya bagus jika ditempatkan di hal yang benar. Tapi tidak semua sempurna.
Itulah, cara menghadapi kolega atau teman kerja yang terkesan bossy. Semoga bermanfaat.