Buat kalian fresh graduate yang ingin melamar kerja tentu sesi menjawab pertanyaan wawancara kerja akan memiliki andil terbesar dalam proses penerimaan kerja. Tentunya setelah seorang jobseeker pasti akan melalui rangkaian proses dan beberapa tahapan tes sebelum melangkah pada tahapan selanjutnya yaitu Interview. Bicara soal interview sepertinya bayangan sudah campur aduk ya, antara deg- deg an, takut salah menjawab pertanyaan- pertanyaan menjebak bahkan menjadikan kita tidak lulus seleksi.
Wawancara kerja, atau yang sering disebut dengan istilah Interview adalah suatu tahapan yang biasa dilakukan perusahaan sebelum merekrut karyawan.
Dalam tahap tersebut, biasanya Kamu akan dipertemukan oleh perwakilan departemen HRD( Human resource Development)
Tahapan seleksi kerja yang sangat penting. Selain itu, ini juga sebagai ajang untuk mempromosikan diri kepada perekrut bahwa kamu merupakan kandidat yang tepat.
Namun yang menjadi momok adalah ketika wawancara banyak kandidat ditolak pada interview tahap pertama.
Melihat fakta tersebut, mempersiapkan diri dengan banyak belajar dan berlatih salah satunya dengan mempelajari berbagai pertanyaan- pertanyaan seputar interview kerja.
Sehingga kamu siap dan lebih percaya diri. Bukan hanya cukup sampai disini saja kamu bisa sekaligus mempersiapkan jawaban terbaik dan tepat untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan interview kerja umumnya hampir sama tidak terlalu jauh atau melenceng di beberapa perusahaan .
Lalu pertanyaan Apa sajakah yang biasa diajukan saat wawancara kerja?
Nah, berikut adalah contoh- contoh pertanyaan yang sering diajukan dalam sesi wawancara atau interview kerja.
Pertanyaan seputar interview kerja yang paling umum adalah sebagai berikut :
Coba perkenalkan diri Anda/ Kamu atau Ceritakan tentang diri Anda.
Pertanyaan yang selalu diberikan saat wawancara yang paling utama adalah pengenalan diri. Ini bisa menjadi waktu yang pas untuk kamu memperkenalkan diri, jelaskan secara gamblang dan rinci siapa kamu dan kenapa kamu layak untuk mengisi posisi yang dibutuhkan di perusahaan tersebut.
Kamu bisa memulai dengan menceritakan background mulai dari agama, pendidikan, pengalaman kerja sebelumnya ( magang, kerja lomba, organisasi, volunteer) dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
Jangan terlalu ngelantur dan membicarakan hal yang tidak penting, informasi terlalu banyak namun jelas tidak dibutuhkan.
Misalkan, tempat tanggal lahir, riwayat kelahiran dimana.
Contoh kalimat perkenalan diri :
” Perkenalkan nama saya… .Lulusan dari …. Saya memiliki minat yang tinggi pada bidang pemasaran.
Selama kuliah, saya berhasil memenangkan kompetisi pemasaran dan aktif dalam kegiatan kampus lainnya seperti klub pemasaran.
Saya juga bergabung dalam komunitas bahasa inggris untuk menambah wawasan berbahasa inggris, agar bisa menambah relasi nantinya.
Saya akan tetap fokus pada akademis, sehingga saya dapat cepat lulus tepat waktu. Saya senang belajar dan mencoba hal baru sebagai pengalaman baru.
Dengan berbekal kemampuan dan pengalaman yang saya miliki saat ini, Saya harap saya mampu berkontribusi untuk perusahaan ini.”
Hobi
” Apa hobi kamu?” Yang perlu diperhatikan adalah kamu tidak perlu menyebutkan semua hobi yang kamu sukai.
Lebih disarankan memaparkan hobi yang sekiranya berkaitan dengan soft skill tertentu yang bisa mendukung pekerjaanmu.
Contoh Jawaban :
” Saya suka traveling, dalam setiap proses perjalanan, saya akan membuat perencanaan kegiatan, tempat yang akan saya datangi, dan rencana anggaran keuangan.”
“Dari traveling, saya belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar, dan mampu belajar menyelesaikan masalah yang tiba- tiba datang.”
” Situasi tidak terduga, membuat saya belajar memecahkan problem yang ada di lingkungan baru. Karena traveling, mengajarkan saya untuk bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan warga lokal maupun orang asing yang saya temui.”
Dari jawaban interview di atas, kamu bisa mengaitkan hobi traveling dengan skill planning, budgeting, problem, solving dan kemampuan beradaptasi.
Dari mana Kamu mendapatkan informasi lowongan pekerjaan ini?
Pertanyaan umum selanjutnya dari HRD adalah dari mana kamu mendapatkan informasi adanya loker di perusahaan tersebut.
Tujuan daripada HRD adalah untuk mengetahui sebagaimana kamu membangun koneksi, mengikuti informasi update, atau seberapa ketertarikan kamu terhadap perusahaan ini.
Jawab pertanyaan ini sesuai dengan realita, kejujuran bahwa kamu mendapatkan informasi dari teman, iklan di koran, atau televisi, atau bahkan teman yang bekerja dalam suatu perusahaan yang sama.
Kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk memperlihatkan kemampuan membangun networking.
Contoh Jawaban :
” Saat ini saya sedang aktif mencari informasi lowongan pekerjaan Pak/ Ibu. Karena saya tertarik dengan perusahaan ini saya membuka website perusahaan dan bermaksud melamar posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuan saya.”
Apa yang kamu bisa? Kamu Ahli dalam bidang Apa?
Pertanyaan yang sangat membuat kita bingung salah – salah menjawab ya, “keahlianmu di bidang Apa saja?” Saat interview.
” Apa kekuatan terbesarmu?” Untuk menjawab pertanyaan ini, cari tahu gali skill yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tertentu, lalu cocokan dengan kelebihan yang kamu punya.
Berikan sedikit gambaran penerapan kelebihan yang kamu miliki untuk pekerjaan dengan pengalaman yang sudah ada.
Contoh jawaban kelebihan diri:
“Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Dengan kemampuan ini, saya dapat menerima dan menyampaikan informasi dengan baik sehingga mengurangi terjadinya miskomunikasi.
Dengan komunikasi yang baik juga, koordinasi dengan anggota tim berjalan baik. Pekerjaan sebagai Social Media, memerlukan komunikasi yang baik kepada tim design, marketing strategy, dan tim pemasaran lainnya.
Oleh karena itu, kemampuan ini sangat diperlukan untuk pekerjaan ini.”
Apa yang Kamu ketahui tentang posisi yang dipilih?
Pentingnya pemahaman mengenai job description, tugas utama, dan skil apa yang dibutuhkan.
HRD atau user ingin mengetahui sejauh mana kamu paham dan memastikan bahwa kamu tidak benar- benar asing dengan posisi yang dilamar.
Bisa saja sebelumnya kamu belum begitu memahami hanya modal berani saja tanpa mempelajari posisi yang akan dilamar.
Jika sebelumnya kamu sudah bekerja, kamu bisa menceritakan pengalaman pekerjaanmu sebelumnya.
Contoh Jawaban :
“Posisi yang saya lamar adalah sebagai Content Writer, yang mana tugas utamanya adalah membuat artikel atau tulisan yang panjang dan detail untuk blog atau website. Saya juga sempat bertanya kepada teman saya yang bekerja sebagai Content Writer terkait skill yang perlu dikuasai. Oleh karena itu saya mengikuti kursus Content Writing dan SEO untuk meningkatkan skill untuk posisi yang saya lamar.”
Kenapa Kamu tertarik dengan posisi yang kamu lamar?
HRD akan mempertanyakan seberapa cocok kamu dengan posisi yang mereka butuhkan. Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan skill dan passion yang kamu punya dan andalkan untuk memasuki posisi penting ini.
Contoh Jawaban :
Karena pendidikan dan pengalaman yang saya miliki sesuai dengan posisi ini. Selain itu, perusahaan Bapak/Ibu, merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya, karena itu besar harapan saya untuk bisa berkarir di perusahaan ini.”
Usahakan jangan menjawab dengan enteng atau asal – asalan ya.
Yang kamu ketahui tentang perusahaan atau Instansi ini?
Perekrut ingin tahu seberapa besar kamu mampu mengenal background dari perusahaan yang kamu lamar. Oleh karena itu, hal yang mutlak dilakukan yaitu menganalisa dan melakukan riset tentang profil pekerjaan, budaya kerja, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar.
Jika berdasarkan informasi teman yang sudah lebih dulu bekerja disitu maka tanyakan testimoni mereka dan ambil hal positif sebagai jawaban.
Contoh jawaban:
“Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Pendidikan dan merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya.
Produk-produk yang ditawarkan juga sangat inovatif dan terbukti mampu bertahan di masa pandemi. Bahkan perusahaan ini digadang-gadang akan menjadi startup Unicorn selanjutnya.
Saya juga bertanya kepada beberapa teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya perusahaan yang sangat bisa mendukung saya untuk terus berkembang dan belajar lebih banyak lagi.”
Apa motivasi kamu bekerja di perusahaan ini?
Ceritakan mengenai career goals kamu, jawablah pertanyaan ini dengan menunjukan ketertarikan kamu dengan perusahaan. Jelaskan posisi yang dilamar sesuai dengan skill dan latar belakang pendidikan. Singkatnya mendekati dengan CV.
Contoh jawaban :
Saya mencari tahu perusahaan bapak dan melihat bahwa value perusahaan ini sesuai dengan value pribadi saya, jadi bekerja di sini akan membantu saya mencapai karier yang lebih baik. Saya juga bertanya kepada teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya kerja, dan budaya tersebut sangat cocok untuk mendukung perkembangan saya.”
Hindari jawaban yang hanya beralasan dengan kebutuhan pribadi ya!
Kenapa perusahaan ini harus menerima kamu?
Mengapa perusahaan ini layak menerima kamu sebagai calon pegawai atau karyawan baru. Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menjelaskan professional skill atau personal qualities yang membuat kamu jauh lebih unggul dibandingkan calon karyawan lain.
Contoh jawaban:
“Saya melihat kemampuan manajemen waktu menjadi salah satu requirements posisi ini. Kemampuan manajemen waktu adalah salah satu kelebihan yang saya miliki.”
“Selain itu, saya juga memiliki skill yang dibutuhkan untuk posisi ini, seperti Instagram Ads, content strategy, menggunakan platform sosial media seperti Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, dan lainnya. Menjadi seorang Social Media Specialist adalah impian saya sejak lama.”
“Saya akan memberikan yang terbaik jika diberi kesempatan bergabung di perusahaan ini.”
Hindari jawaban personal ketika sangat membutuhkan pekerjaan, sudah kesana kemari tak kunjung ada yang menerima.
Apa pencapaian terbesar kamu?
Kamu bisa mulai memaparkan pencapaian atau reward yang pernah kamu dapatkan pada kursus, atau pekerjaan sebelumnya.
Jika kamu freshgraduate, ceritakan pencapaian selama kuliah, mulai dari pencapaian akademik dan non akademik.
Contoh jawaban :
Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 1 tahun. Saat itu, saya dipercaya untuk mengelola Instagram produk baru. Dalam waktu 8 bulan, saya berhasil meningkatkan followers Instagram dari 0 menjadi 150.000. Selain itu, engagement dengan audiens selalu terjaga, rata-rata komentar mencapai 50 di setiap unggahan. Ini mendukung penjualan dan perkembangan bisnis perusahaan. Karena hal ini, saya mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik di tim saya.”
Kontribusi apa yang bisa kamu berikan untuk perusahaan?
Jelas, HRD akan menanyakan kontribusi apa yang bisa kamu berikan untuk kemajuan perusahaan. Kamu dapat menceritakan pencapaian yang kamu dapatkan sebelumnya, bagaimana kiat mencapainya, dan menghubungkan itu dengan posisi yang kamu inginkan.
Contoh jawaban:
“Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 2 tahun. Di pekerjaan sebelumnya, saya berhasil meningkatkan engagement rate Instagram sebanyak 60%. Dengan pengalaman tersebut, saya mengetahui strategi untuk mengembangkan konten dan media sosial di perusahaan Bapak/Ibu.”
“Jika saya diterima di perusahaan ini, saya akan berkontribusi untuk meningkatkan engagement rate dan tujuan komunikasi lain yang dapat mendukung bisnis perusahaan dengan skill dan pengalaman yang saya miliki.”
Kapan bisa mulai bekerja di perusahaan ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisimu. Kalau kamu adalah fresh graduate dan belum bekerja, kamu dapat menjawab bisa bergabung sesegera mungkin.
Tapi, kalau kamu adalah pekerja, kamu harus menyelesaikan One Month Notice dulu selama 1 bulan. Jadi kamu bisa jawab 30 hari setelah masa pengunduran diri disetujui perusahaan sebelumnya.
Berapa Gaji yang kamu inginkan?
Pertanyaan yang begitu menggelitik bukan, ketika kita sudah bekerja hasil akhirnya daripada aktivitas ini adalah berupa gaji atau upah.
Kalau kamu fresh graduate, tipsnya adalah: riset kisaran gaji dengan posisi yang sama dan daerah kerjanya. Karena, UMP dan UMR setiap daerah berbeda-beda. Kamu bisa menyesuaikan hasil riset tersebut dengan skill dan kebutuhan hidup.
Contoh jawaban:
“Melihat kemampuan dan keterampilan serta pengalaman yang saya miliki, saya mengajukan kompensasi dengan kisaran 6 sampai 7 juta. Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkannya.”
Untuk pertanyaan seputar gaji saat interview sudah pernah dibahas lengkap, kamu bisa baca di 8 Cara Negosiasi Gaji.
Hindari menjawab sesuai dengan standar perusahaan, karena bisa saja kamu akan di berikan standar gaji yang rendah nantinya.
Apa kelemahan Kamu?
Apa kelemahan terbesarmu?” adalah contoh pertanyaan wawancara yang menjebak. Selain kelebihan, pertanyaan mengenai kekurangan atau kelemahan juga biasanya sering ditanyakan. HRD menanyakan hal ini untuk mengetahui seberapa kamu mengenal diri sendiri.
Hindari jawaban seperti ini “Saya nggak punya kekurangan, Pak/Bu.” Huhuhu, jangan begitu, ya. Itu terkesan arogan sekali.
Untuk menjawab pertanyaan interview ini, sebutkan cara untuk meminimalisir kekurangan tersebut. Pastikan untuk tidak menyebutkan kekurangan yang menjadi skill utama dalam pekerjaan tersebut, ya.
Contoh jawaban kelemahan diri:
“Kekurangan saya adalah saya pelupa, Pak/Bu. Untuk meminimalisir hal itu, saya selalu mencatat hal-hal dan pekerjaan yang harus dan akan saya lakukan setiap hari.”
“Saya juga sering memasang reminder menggunakan alarm HP saya. Dengan begitu, saya bisa semua pekerjaan bisa saya selesaikan tepat waktu dan tidak ada yang terlupakan.”
Kenapa resign dari pekerjaan sebelumnya?
Contoh jawaban:
“Saya ingin mencari tantangan baru terkait pekerjaan sebelumnya/ ingin mencari ilmu baru.”
“Saya ingin merasakan lingkungan kerja baru, dan bisa memaksimalkan skill yang sudah saya peroleh. Semoga saya bisa berkontribusi dalam jangka panjang di perusahaan ini.”
Jika kamu dipertanyakan kenapa bisa resign dari pekerjaan sebelumnya, maka usahakan tidak dengan menjelek- jelekan pekerjaanmu sebelumnya ya! Jawab saja secara profesional.
Apakah bersedia ditempatkan diluar kota?
Contoh jawaban:
“Baik Pak/Bu, kalau saya boleh berpendapat, besar harapan saya untuk bisa bekerja di kota tempat saya tinggal saat ini yaitu Makassar. Tapi, apabila kedepannya perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan saya di luar kota, saya bersedia jika harus mengikuti aturan tersebut. Saya percaya bahwa perusahaan Bapak/Ibu memiliki banyak pertimbangan untuk menempatkan seseorang di sebuah kota.”
Sampaikan jawaban secara tepat dan logis apabila kamu belum siap ditempatkan di luar kota, jangan memaksakan keadaan.
Tapi, jika kamu membutuhkan pekerjaan ini dan memang bersedia, katakan secara tegas jika kamu memang mampu dengan kebijakan yang ditetapkan.
Kenapa kamu melamar bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah?
Kalau kamu melamar pekerjaan yang berbeda dengan background pendidikan, tidak perlu panik. Kamu bisa menjawab pertanyaan interview kerja ini dengan menjelaskan bahwa kamu memiliki passion di bidang tersebut, pengalaman kerja, dan hobi yang berkaitan.
Misalnya, kamu lulusan perikanan yang ingin bekerja di bidang pemasaran.
Contoh jawaban:
“Benar Pak/Bu, saya memang bukan lulusan Komunikasi atau Pemasaran. Tapi, saya memiliki passion besar di bidang ini memiliki impian untuk berkarir sebagai Content Writer. Saya juga memiliki hobi menulis di blog pribadi sejak tahun 2018. Selama kuliah, saya juga bergabung dengan organisasi pers dan mengikuti berbagai lomba menulis. Saya percaya, hal-hal tersebut bisa meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini.”
Apakah kamu sudah melamar di perusahaan lain?
Contoh jawaban:
“Benar, Pak/Bu, saya juga melamar ke perusahaan lain di bidang otomotif. Tapi, lamaran saya ke perusahaan lain itu hanya sebagai pilihan. Besar harapan saya untuk bisa diterima di perusahaan ini.”
Kamu perlu menjawab pertanyaan ini dengan jujur tapi tidak perlu mendetail. Misalkan, jangan sampai menyebutkan nama perusahaan.
Coba ceritakan yang tidak ada pada CV?
Pertanyaan ini memang tidak selalu muncul saat wawancara, tapi nggak menutup kemungkinan kamu mendapatkan pertanyaan ini dari HRD atau user. Untuk menjawab pertanyaan interview ini, kamu bisa menonjolkan salah satu skill kamu dan mengaitkan hal itu dengan beberapa pencapaian terbaik kamu di CV.
Contoh jawaban:
“Saya memiliki kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi yang baik. Dari CV, Bapak/Ibu bisa melihat beberapa pencapaian saya yang merupakan hasil dari kemampuan saya untuk memberikan ide-ide kreatif dan berkomunikasi dengan banyak pihak. Saya yakin dengan kemampuan ini, saya bisa memberikan kontribusi terbaik untuk divisi kreatif di perusahaan ini.
Apakah ada pertanyaan? Apakah ada yang mau ditanyakan?
Jangan langsung menjawab “Nggak ada, Pak/Bu.” Kamu bisa menanyakan ini kepada perekrut:
“Apa tahapan rekrutmen setelah interview? Dan kira-kira kapan saya bisa mendapat hasil dari interview ini Pak/Bu?”
“Apakah Bapak/Ibu ada masukan untuk saya sebagai fresh graduate untuk bisa berhasil menjalani posisi ini?”
Di akhir wawancara kerja, biasanya perekrut memberi pertanyaan “Apa ada yang mau ditanyakan?”
Ini jadi kesempatan kamu bagus untuk lebih mengenal perusahaan. Kamu bisa memberi pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan atau kemajuan karier kamu. Selain itu, dengan mengajukan pertanyaan, interview juga menjadi komunikasi 2 arah.
Jangan langsung menjawab “Nggak ada, Pak/Bu.”
Apa planning untuk 5 tahun kedepan?
Pertanyaan mengenai rencana kamu 5 tahun ke depan, diajukan untuk mencari tahu apakah 5 tahun lagi, kamu masih memiliki rencana bersama perusahaan mereka atau apakah goals kamu sesuai dengan penawaran perusahaan.
Jangan jawab gini, ya “Saya belum punya rencana apa-apa, Pak/Bu. Masa depan, kan nggak ada yang tahu.”
Contoh jawaban:
“Dalam 5 tahun ke depan, goals saya adalah bisa menjadi manager di tim Social Media. Saya percaya bahwa value dan pelatihan yang diberikan perusahaan bisa mendukung saya untuk terus mengembangkan hard dan soft skill saya untuk meningkatkan jenjang karir saya.”
Bagaimana cara kamu menghadapi tekanan kerja dan stress?
Aktivitas rutin, jadwal yang monoton membuat kita stress menghadapi tekanan kerja. Apapun pekerjaannya, siapapun pasti pernah mengalami stres. Kamu nggak perlu berbohong dengan bilang “Oh, saya nggak pernah merasa stress atau tertekan, Pak/Bu.”
Jawab saja bagaimana kamu menghadapi stress dengan jujur. Kamu juga bisa menceritakan pengalamanmu secara ringkas untuk menunjukkan bahwa manajemen stress kamu berhasil.
Contoh jawaban:
“Menurut saya pribadi, stress ketika bekerja adalah hal wajar. Biasanya, saya akan mengambil waktu sebentar untuk istirahat dan menenangkan pikiran. Setelah itu, saya akan menganalisis masalah yang menyebabkan stress dan mencoba mencari penyelesaian masalahnya. Saya juga dapat meminta bantuan rekan kerja jika hal itu memang diperlukan.”
Bagaimana kamu mengatur prioritas pekerjaan?
Kamu bisa menjawab pertanyaan wawancara ini dengan menceritakan contoh yang pernah kamu alami. Bisa semasa kerja di perusahaan lama, atau semasa kuliah. Kamu bisa menceritakan bagaimana kamu mengatur waktu dan metode menyusun prioritas.
Contoh jawaban:
“Saya terbiasa menyusun to-do list pada malam hari. Tujuannya adalah agar besoknya saya jadi lebih produktif dan sudah mengetahui apa saja yang harus saya lakukan dan selesaikan. Saya menyusun pekerjaan berdasarkan skala prioritas penting-mendesak, penting-tidak mendesak, mendesak-tidak penting, dan tidak mendesak-tidak penting. Dengan ini, saya bisa menyelesaikan pekerjaan dari yang paling penting untuk diselesaikan dan menghapus to-do list yang kurang penting.”
Bagaimana? Sudahkah kamu mempersiapkan diri untuk menghadapi tahap interview ini?Kamu bisa menggunakan beberapa contoh pertanyaan beserta jawaban di atas sebagai materi pembelajaran dan latihan Semoga sukses dan lancar ya.