Cara Membalas Email Panggilan Interview

Cara membalas email panggilan interview, memang perlu ada seninya, dan sesuai tata bahasa. Email, dibuat se formal dan sesopan mungkin, sesuai dengan pekerjaannya. Lebih baik, kita membalas pesan HRD, jika dirasa ada kata-kata penting atau perintah untuk membalas email yang ada.

Untuk jawaban email panggilan interview untuk kerja, macam-macam tergantung kebutuhan. Bisa saja kamu ingin menolak atau mereschedule jadwal yang sudah ada. Jadi bisa dilalui lewat email dulu, kalau tidak ada balasan, maka memang perlu ketahui tanda-tanda akan tersebut.

Berikut merupakan beberapa cara dalam membalas pesan tersebut:

1. Balas email segera mungkin

Jika kamu sudah mendapatkan email panggilan interview kerja, maka balas dengan sesegera mungkin. Jangan menunda-nunda, agar proses kerja lancar dan HRD jadi memperhatikan mana saja calon pegawainya yang memang niat. Persiapkan, interview terbaikmu dengan ini!

Jika waktu yang dijadwalkan interview tidak sesuai dengan kelonggaran kita, maka kamu bisa meminta reschedule ulang ke HRD. Jika perekrut ingin kita mencantumkan dokumen tambhan, maka kamu bisa mempersiapkan dari awal sebelum interview.

2. Awali dengan salam pembuka

Sebagai orang yang sopan, kita perlu membuka awalan dengan yang bagus, sehingga kesannya HRD akan kita baik. Salam pembuka, dibuat resmi, dan bisa menyebut nama perekrut jika sebelumnya ada. Pastikan, bahasa tetap sopan dan normal.

Contoh salamnya, bisa cek berikut ini:

Yth, Bapak/Ibu [nama recruiter]
Dear, [nama recruiter]
Apabila kamu tidak mengetahui nama perekrut, maka kamu bisa menuliskan dengan:
Yth, HRD [nama perusahaan]
Dear hiring manager
Dear HRD of [nama perusahaan].

3. Ucapkan terima kasih

Ini perlu yah, agar kita mengerti tata aturan dalam perpesanan. Jadi kita jangan lupa, untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada HRD akan kesempatan yang telah diberikan dalam mendapatkan undangan interview. Tidak perlu panjang-panjang, to the point saja.

Contohnya:
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti interview kerja untuk posisi Content Writer di PT. Bisa Jaya Abadi.”
Dengan memberikan ucapan terebut, maka kamu sudah menunjukkan rasa apresiasi kepada HRD akan kesempatan wawancara yang diberikan.

4. Jangan bertele-tele

Sebagai seorang calon karyawan, setidaknya kita belajar untuk tidak bertele-tele tanpa melupakan yang namanya gaya bahasa. Kamu bisa menjawab undangan tersebut dengan menerima, ataupun menolak, atau bertanya mengenai hal yang belum jelas.

Contoh balasannya, bisa kamu cek berikut ini:

“…Saya bisa hadir pada sesi wawancara kerja yang telah dijadwalkan pada [hari, waktu, media, atau lokasi yang telah ditentukan]”
Nah, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, setiap jawaban memang perlu tidak bertele-tele, tetapi tegas dan bahasanya bisa dimengerti.

5. Berikan jadwal alternatif jika mengajukan reschedule

Jadwal reschedule, bisa saja dikabulkan, jika sesuai dengan kepentingan HRD. Biasanya, pada perusahaan-perusahaan tertentu memperbolehkan reschedule, dan biasanya memang bisa. Dengan catatan, kamu juga harus menyampaikan rasa terima kasih.

Berikan alternatif waktu, kepada perekrut agar tahu senggangnya hari apa dan lain sebagainya. Dari sini, komunikasi akan terlihat jelas 2 arah dan kita dianggap komunikatif.

6. Tetap balas email walaupun menolak interview

Nah, ini perlu agar kita tidak mendapatkan image buruk, apalagi jika kita ingin melamar ke perusahaan tersebut lagi, maka kita perlu memberikan kesan baik, walaupun pada akhirnya menolak secara halus. Berikan alasan tidak mengikuti interview karena apa secara profesional.

Jika menolak undangan interview, bisa kamu sampaikan permintaan maaf, bisa dengan alasan sudah menerima tawaran kerja dari pihak lain, tidak lagi mencari posisi kerja yang dilamar, dan lain sebagainya yang lebih logis dan mudah diterima.

Kamu, bisa mengakhiri email dengan sopan!