Di era pandemi ini, banyak perusahaan maupun Startup yang bangkrut, dikarenakan krisis ekonomi, akibat dari pandemi itu sendiri. Cara perusahaan atau Startup tersebut agar tetap bertahan adalah dengan menguangi pegawai yang ada (PHK). Cara ini dianggap sebagai solusi yang valid.
Selain itu, adanya PHK, juga diharapkan bisa mendapatkan karyawan yang memiliki kompetensi bagus dalam melakukan efisiensi maupun efektivitas dalam bekerja, untuk kebutuhan perusahaan. Jadi, perusahaan kini tidak banyak mengambil karyawan, karena didorong juga dengan bantuan teknologi.
Berikut adalah Perusahaan atau Startup yang melakukan PHK secara jor-joran, diantaranya:
1. Fabelio
Startup yang berbisnis di bidang jasa desain maupun furnitur ini, dinyatakan resmi bangkrut. PT. Kayu Raya Indonesia atau Fabelio ini resmi bangkrut berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada tanggal 5 Oktober 2022. Berita tersebut sudah tersebar di surat kabar Bisnis Indonesia.
2. Line
Line, ternyata sudah melakukan PHK, dan mungkin kita kaget, karena aplikasi ini sering dipakai orang, dan masih banyak yang memakainya. Sekitar puluhan karyawan telah di PHK, dan terkonfirmasi pada tanggal 31 Mei 2022. Semoga saja cepat pulih.
3. Xendit
Startup ini, melakukan PHK sebanyak 5% karyawan, baik di Indonesia maupun Filipina. Sebelumnya, perusahaan sudah melakukan pertimbangan matang, agar tidak berdampak buruk pada rakyat. Untuk yang terkena PHK, akan mendapatkan kompensasi yang layak, dan perpanjangan asuransi kesehatan.
4. Tokocrypto
Perusahaan ini menjual aset digital Tokocrypto, dan melakukan PHK pada 45 karyawannya. Sekitar 20 persen dari 227 orang yang ada. PHK tersebut dilakukan, dalam rangka perubahan strategi bisnis sejalan dengan pasar kripto dan ekonomi yang ada di dunia.
5. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH)
Ternyata, Indosat (IOH) juga kena dampaknya. Lebih dari 300 karyawan lebih, di-PHK. Langkah ini, berjalan lancar dan 95% pegawainya yang terkena PHK setuju. Terdapat kompensasi bagi yang di-PHK, rata-rata mendapatkan 37 kali upah, dan tertinggi mencapai 75 kali upah biasanya (sebelumnya).
6. Lummo
Startup ini menyediakan layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C), yang sebelumnya dikenal dengan BukuKas. PHK dilakukan di sejumlah wilayah, yaitu Jakarta, Bengaluru, dan India. Sekitar 100-120 karyawan telah di-PHK, dan sebagian besar dari tim teknis, desain, dan produk.
7. TaniHub
TaniHub, adalah Startup yang berkecimpung di dunia pertanian. PHK dilakukan, akibat tutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali. Perusahaan tidak menyebutkan jumlah yang di-PHK, setidaknya mereka sudah melakukan itu.
8. Pahamify
Startup bidang pendidikan, Pahamify, melakukan PHK secara massal kepada karyawannya. Hal tersebut untuk menyesuaikan dari kondisi ekonomi makro saat ini. PHK massal yang dibuat, tidak menjamin keberlangsungan bisnis Pahamify untuk jangka panjang.
9. Shopee Indonesia
Ternyata, perusahaan Startup ini juga terkena dampaknya, dan melakukan PHK demi keberlangsungan perusahaan secara global. Gunanya untuk mencapai kemandirian juga, di tengah ekonomi yang tak pasti di jaman ini. Karyawan yang di PHK, akan diberi kompensasi atau pesangon.
10. Mobile Premiere League
Mobile Premiere League, juga terkena dampaknya dari krisis ekonomi yang tak pasti ini. Mereka melakukan PHK, sekitar 100 karyawan dan memutuskan untuk keluar dari pasar Indonesia. Hal tersebut, merupakan upaya dalam menumbuhkan bisnis secara baik kembali.
11. Bananas
Bananas akan menutup perusahaan Startup-nya, dengan diketahui dari story akun IG resmi-nya. Baru beroperasi Januari 2022, tetapi harus ditutup pada akhirnya, walaupun secara 10 bulan awal, terhitung telah berkembang dengan cepat. Karena suatu hal, layanan ini berhenti beroperasi.
Itulah penjelasan mengenai 11 Startup yang melakukan PHK terhadap karyawannya. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan akan ketetapan ekonomi yang telah diberikan, dan pastinya jadilah pribadi mandiri!
1 Comment
tips nya dong kak biar kerja di startup tidak di PHK