Career Switch, biasa terjadi pada pekerja yang sudah tidak kuat dengan pola tempat kerja, ingin mengembangkan diri sendiri, atau sudah jenuh dengan kehidupan itu-itu saja dan tidak maju. Dari situ, muncul gebrakan yang mana bisa membawa dampak positif maupun negatif.
Sebelum melakukan hal ini, alangkah lebih baik pikirkan terlebih dahulu, poin-poin penting yang bisa terjadi (konsekuensi), sehingga bisa mengantisipasi dengan matang dan mental sudah tersiapkan apapun yang terjadi.
Ketahui, Apa itu Career Swith?
Career switch, tidak hanya berganti posisi pekerjaan saja, tetapi berpindah posisi dan jenjang karir juga. Misal pegawai bank memilih banting setir menjadi pengusaha. Nah, itu pasti hal berani yang diambil oleh kebanyakan orang dengan harapan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Semenjak pandemi, banyak yang berpindah pekerjaan karena antara gaji belum tetap atau gaji masih sedikit. Serabutan, bisa menjadi pilihan jika dilakukan secara benar dan yakin akan keuntungannya banyak. Banyak pengusaha yang muncul secara banyak di era pandemi ini.
Sebelum kamu melakukan ini, perhatikan apakah kamu yakin ingin melepaskan pekerjaanmu saat ini? Karena Career Switch, bukan berarti harus mengundurkan diri atau resign dari perusahaan, bisa saja ingin berpindah divisi dalam perusahaan tersebut.
Hal yang Dipikirkan sebelum Career Switch
Berikut, hal yang harus dipikirkan sebelum melakukan Career Switch:
1. Gaji
Apakah setelah resign atau pindah posisi, jenis pekerjaan kamu yakin akan mendapatkan gaji atau sesuai dengan ekspektasimu? Jika iya, maka lakukan. Jika tidak menjamin, maka kamu perlu siap mental dan menyiapkan konsekuensi maupun plan B yang ada.
2. Harapan di Tempat Kerja
Pasti kamu Career Switch, salah satunya ingin mendapatkan kepuasan, kenyamanan yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan di tempat kerja nanti. Tapi sayang, semua butuh proses. Dengan kamu pindah kerja atau divisi, maka kamu siap-siap memulai dari 0 lagi.
3. Budaya Perusahaan atau Tempat Kerja
Bagi kamu pebisnis atau pekerja, pasti lingkungan juga menjadi komponen bertahan atau tidak bertahan. Entah lingkungan dalam maupun di luar. Terpenting, kita harus beradaptasi dan memfilter yang benar menurut kita maupun orang lain.
Related Posts:
4. Fleksibilitas Kerja
Jika kamu yang caro, adalah fleksibilitas kerja, maka akan lebih baik jadi freelance atau pebisnis. Karena bagi yang berhasil, maka mereka lebih baik menjadi pemilik usaha (kerja) atau pegawai. Karena benefitnya cukup mumpuni apalagi freelancer dengan gaji tinggi.
5. Pandangan dan Tujuan Hidup
Apakah pekerjaan yang kamu impi-impikan ini sesuai dengan pandangan dan prinsip hidupmu? Jika iya, maka kamu bisa bangga dengan keputusanmu. Jika tidak, maka telaah lebih dalam lagi apakah masih layak untuk dipertahankan. Kemudian, jika tidak sempurna, setidaknya ada yang masih cocok.
6. Skill
Apakah dengan melakukan Career Switch, kamu akan mendapatkan skill yang kamu inginkan? Atau kalau tidak begitu menambah skillmu? Pastikan sesuai kebutuhan yah! karena yang tahu karakter dan kelebihanmu adalah dirimu sendiri.
7. Siap Mempelajari Skill Baru
Kalau yang namanya Career Switch, pasti harus siap mempelajari hal yang baru, sehingga bagi yang tidak cocok lebih baik jangan melakukan ini. Dan bagi yang cocok, dan ingin mempelajari hal yang baru, bisa melakukan ini demi kemajuan bersama dan pola pikir yang semakin berkembang (luas).
8. Koneksi
Enaknya Career Switch, bisa mendapatkan link baru yang baik atau mendukung pekerjaanmu, jika bisa kamu gunakan dengan baik. Kamu manfaatkan dengan sungguh-sungguh, bukan manfaatkan hal itu ke dalam hal jelek. Pasti, saat kita melakukan secara positif, maka hasilnya positif.
Itulah, penjelasan mengenai pemahaman Career Switch dengan hal-hal yang cukup dipikirkan konsekuensinya maupun benefitnya dari hal tersebut.
