Hardskill vs Softskill, Apa Perbedaannya?

hardskill vs softskill

Pasti banyak yang bingung, akan 2 istilah ini, Hardskill vs Softskill. Perlu diketahui, bagi yang sudah kerja atau sedang cari kerja pasti tahu akan hal ini. Cuma dengan tulisan ini, bisa menyampaikan secara mendetail maupun mendalam, apalagi yang tidak tahu sama sekali.

2 hal ini, sangat dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan, dan sama-sama berbeda di bidang posisi atau kemampuan yang dibahas. Jadi, kata kuncinya adalah harus tahu perbedaannya terlebih dahulu, dilihat dari berbagai sisi yang ada. Berikut penjelasannya!

Hardskill

Hardskill sendiri adalah keahlian utama, yang perlu dipunya oleh seseorang dalam suatu pekerjaan. Hardskill, harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan tersebut. Mengacu pada pengetahuan dan kemampuan dalam bekerja, sehingga mampu melakukan pekerjaan secara efektif.

Hardskill membantu perusahaan dalam mengidentifikasi calon karyawan yang pantas diterima, berdasarkan kebutuhan yang ada. Anggap saja, seperti keterampilan teknis dengan sifat pekerjaan yang spesifik, kemudian dihubungkan dengan posisi atau jabatan yang ada di perusahaan tersebut.

Posisi pekerjaan setiap perusahaan membutuhkan Hardskill yang unik. Hardskill, bisa dicapai melalui pembelajaran, pelatihan, maupun kursus, sehingga nantinya bisa dilampirkan untuk mencari kerja (CV). Gunanya CV, untuk mengukur seberapa terampil kita dalam berkarya.

Hard skill, juga untuk, dan bisa diukur atau mengukur. Sehingga perusahaan nantinya bisa membandingkan Hardskill yang dimiliki antar anggota, sampai ditemukan yang terbaik. Tes ini untuk memastikan, apakah si pelamar kerja mempunyai keahlian yang dituliskan dalam CV.

Saat bekerja, nantinya pegawai tersebut akan dievaluasi Hardskill-nya, apakah berkembang atau stagnan disitu-situ saja. Jika berkembang, maka bisa mendapatkan promosi untuk naik jabatan. Contoh Hardskill diantaranya:

  1. Kemampuan berhitung (akunting).
  2. Mahir berbahasa asing maupun nasional.
  3. Mempunyai gelar atau sertifikat.
  4. Keahlian dalam mengetik cepat.
  5. Bisa mengoperasikan mesin.
  6. Seorang programmer.
Artikel Terkait  Cara Buat CV Online secara Gratis, diantaranya?

Softskill

Softskill sendiri, lebih ke kualitas pribadi yang membantu karyawan bisa berkembang di tempat kerja-nya. Jadi, dianggap sebagai keterampilan subjektif yang mana sulit untuk diukur, beda dengan yang namanya Hardskill.

Ini lebih menilai keterampilan orang (interpersonal). Softskill, lebih berhubungan dengan bagaimana cara seseorang melakukan komunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Disini, perusahaan bisa menilai secara kepribadian dan karakteristik.

Soft skill lebih menggambarkan ciri kepribadian seseorang yang memengaruhi hubungan dalam kerja. Sofskill, memiliki peran penting yang sama dengan hardkill, walaupun kebanyakan perusahaan tidak selalu mencantumkan sofskill yang dibutuhkan, kecuali perusahaan tertentu.

Pekerjaan tersebut, bisa dilihat dalam hubungan masyarakat, dan pastinya dalam kualifikasi penerimaan calon karyawan, ada kebutuhan akan pintar dalam berkomunikasi secara baik atau sopan, attitude dperhatikan, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui kebutuhan Softskill dari suatu perusahaan, calon pegawai bisa melakukan penelusuran website resmi dari perusahaan, agar tahu lingkungan kerjanya seperti apa. Bisa tanya juga pengalaman kerja karyawan yang sudah bekerja disana.

Softskill, tidak bisa dipelajari dengan hafalan, tetapi ini lebih kompleks, yang melibatkan kecerdasan emosional dan empati. Jadi, antara Hardskill dan Softskill saling mengimbangi (melengkapi). Asah terus Softskill di dunia nyata maupun maya, agar semakin terlatih dalam berkomunikasi.

Berikut adalah contoh Softskill:

  1. Seorang akuntan diharapkan bisa terampil dalam menyampaikan kondisi keuangan kepada jajaran eksekutif.
  2. Kemampuan untuk jujur dalam mengolah keuangan maupun melaporkannya secara benar.
  3. Kemampuan dalam komunikasi.
  4. Memiliki tingkat fleksibilitas.
  5. Memiliki jiwa kepemimpinan.
  6. Memiliki atau bisa memberikan motivasi.
  7. Memiliki kesabaran.
  8. Pintar merayu atau membujuk.
  9. Mampu memecahkan masalah (problem solving)
  10. Bisa diajak kerja tim maupun individu.
Artikel Terkait  Jenis Psikotes yang Biasa Dihadirkan dalam Dunia Kerja

Itulah perbedaan dari Hardskill dan Softskill, semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *