Hard Skill dan Soft Skill, adalah perbuatan yang kita lakukan sehari-hari, hanya saja dalam pengertiannya masih banyak yang belum mengetahui akan hal ini. Untuk pelamar kerja maupun yang berkecimpung di dunia kerja pasti tahu akan hal ini.
Saat akan melamar kerja, pasti kita akan mencantumkan Hard Skill dan Soft Skill yang kita miliki. Semua itu dicantumkan dalam CV secara rapi. Hal tersebut, bertujuan agar yang merekrut tahu apa yang kita mampu, apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan? Dan jika tampilannya rapi pasti menarik.
Hard Skill
Hard Skill adalah keterampilan, atau pengetahuan khusus yang dipunya seseorang dalam sebuah pekerjaan. Misal, untuk pekerja Content Writer, maka Hard Skill yang harus dipunya adalah harus bisa nulis, paham SEO, perkembangan web, dan lain sebagainya.
Setiap pekerjaan pasti membutuhkan yang namanya Hard Skill. Untuk spesifikasinya, tergantung apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Hard Skill, bisa dipelajari maupun dikembangkan lewat pendidikan formal, kursus, pelatihan, maupun sertifikasi.
Contoh Hard Skill
Contoh Hard Skill, diantaranya Bahasa pemrograman (C++, Java, JavaScript, Phyton), Keamanan jaringan, UI/UX Design, SEO/SEM marketing, Kemampuan berbahasa asing (bilingual/multilingual), Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint), Content Writing, Copywriting, dan UX Writing.
Ada juga Visualisasi Data, Project Management, Video Editing, Web & App Development, Digital Marketing, Analisis Data, Facebook Ads, Twitter Ads, Desain Grafis (Photoshop, Corel Draw, Illustrator), Google Ads, dan Data Mining.
Soft Skill
Soft Skill adalah salah satu kemampuan interpersonal yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Jadi, lebih menunjukkan bagaimana cara kamu berinteraksi dengan orang lain. Soft Skill, sifatnya lebih general. Soft Skill, dibutuhkan dalam pekerjaan apapun, sedangkan Hard Skill tidak (tertentu).
Misalnya, bisa kita lihat dalam kemampuan komunikasi, kecerdasan emosional, manajemen waktu, motivasi kerja, dan sifat lain yang mendukung proses kerja. Soft Skill bisa dipelajari dan dikembangkan, baik di ranah formal maupun non formal.
Contoh Soft Skill
Contoh dari Soft Skill adalah bisa berpikir kreatif, berpikir kritis, kolaborasi dan kerja sama tim, komunikasi yang bagus, negosiasi yang handal, presentasi dengan baik, mempunai empati, jiwa kepemimpinan, adaptif, manajemen waktu, detail-oriented, dan public speaking.
Cerdas secara emosi, bisa memotivasi diri, networking yang luas, bisa berpikir analitis maupun inovatif, problem solving, antusias atau rasa ingin tahu, berpikir fleksibel, dan bisa mengambil keputusan dengan baik. Masih ada, sifat-sifat lain yang bisa dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan. Lebih ke karakter diri.
Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill
Berikut adalah perbedaan dari Hard Skill dan Soft Skill, diantaranya:
- Soft Skill dilihat berdasarkan EQ, sedangkan Hard Skill dari tingginya nilai IQ.
- Hard Skill lebih bersifat objektif, dibuktikan melalui ijazah dan sertifikat, sedangkan Soft Skill lebih subjektif, dibuktikan dengan karyawan yang bertugas mencari pekerja baru.
- Hard Skill lebih ke pekerjaan teknis (saat kerja), sedangkan Soft Skill, keahlian yang berkaitan dengan kepribadian seseorang.
Pentingnya Hard Skill dan Soft Skill
Hard Skill dan Soft Skill, sama-sama penting. Hard Skill bisa membantu kita dalam bekerja yang baik. Sedangkan Soft Skill melengkapi Hard Skill agar berjalan dengan baik. dengan Hard Skill, kamu bisa diundang untuk interview, sedangkan Soft Skill membuatmu kamu lolos interview dan diterima kerja.
Ketika sudah bekerja, Hard Skill membantu kamu dalam menyelesaikan pekerjaan. Tetaapi Soft Skill, membantumu kamu bertahan dan berkembang. Dalam bekerja, pasti diperlukan koordinasi, komunikasi, problem solving, dan lain sebagainya. Soft Skill yang baik, membuat masalah pekerjaan bisa diatasi.
Jadi itulah penjelasan mengenai Hard Skill dan Soft Skill, dilihat dari arti umum, contoh, perbedaan, hingga peran pentingnya!